Senin, 19 September 2011

LATAR BELAKANG MASALAH TENTANG WARIA






Hampir semua orang mengenal waria (wanita tapi pria), waria adalah  individu yang memiliki jenis kelamin laki-laki tetapi berperilaku dan berpakaian seperti layaknya seorang wanita. Waria merupakan kelompok minoritas dalam masyarakat, namun demikian jumlah waria semakin hari semakin bertambah, terutama di kota-kota besar. Bagi penulis waria  merupakan suatu fenomena yang menarik untuk diteliti karena dalam kenyataannya, tidak semua orang dapat mengetahui secara pasti dan memahami mengapa dan bagaimana perilaku waria dapat terbentuk.
            Perilaku  waria  tidak  dapat  dijelaskan  dengan  deskripsi  yang  sederhana. Konflik identitas jenis kelamin yang dialami waria tersebut hanya dapat dipahami melalui kajian terhadap setiap tahap perkembangan dalam hidupnya. Setiap manusia atau individu akan selalu berkembang, dari perkembangan tersebut individu akan mengalami perubahan-perubahan baik fisik maupun psikologis. Salah satu aspek dalam diri manusia yang sangat penting adalah peran jenis kelamin
Setiap individu diharapkan dapat memahami peran sesuai dengan jenis kelaminnya. Keberhasilan individu dalam pembentukan identitas jenis kelamin ditentukan oleh berhasil atau tidaknya individu tersebut dalam menerima dan memahami perilaku sesuai dengan peran jenis kelaminnya. Jika individu gagal dalam menerima dan memahami peran jenis kelaminnya maka individu tersebut akan mengalami konflik atau gangguan identitas jenis kelamin.
            Berperilaku menjadi waria memiliki banyak resiko. Waria dihadapkan pada berbagai masalah: penolakan keluarga, kurang diterima atau bahkan tidak diterima secara sosial, dianggap lelucon, hingga kekerasan baik verbal maupun non verbal. Penolakan terhadap waria tersebut terutama dilakukan oleh masyarakat strata sosial atas. Oetomo (2000) dalam penelitiannya menyebutkan bahwa masyarakat strata sosial atas ternyata lebih sulit memahami eksistensi waria, mereka memiliki pandangan negatif terhadap waria dan enggan bergaul dengan waria dibanding masyarakat strata sosial bawah yang lebih toleran. Karena belum diterimanya waria dalam kehidupan masyarakat, maka kehidupan waria menjadi terbatas terutama pada kehidupan hiburan seperti ngamen, ludruk, atau pada dunia kecantikan dan kosmetik dan tidak menutup kemungkinan sesuai realita yang ada, beberapa waria menjadi pelacur untuk memenuhi kebutuhan materiel maupun biologis. Pakar kesehatan masyarakat dan pemerhati waria, Gultom (2002) setuju dengan pendapat seorang waria yang bernama Yuli, bahwa waria merupakan kaum yang paling marginal. Penolakan terhadap waria tidak terbatas rasa “jijik”, mereka juga ditolak untuk mengisi ruang-ruang aktivitas: dari pegawai negeri, karyawan swasta, atau berbagai profesi lain. Bahkan dalam mengurus KTP, persoalan waria juga mengundang penolakan dan permasalahan, maka sebagian besar akhirnya turun dijalanan untuk mencari kebebasan
Perlakuan yang tidak adil terhadap waria, tidak lain adalah disebabkan kurang adanya pemahaman masyarakat tentang perkembangan perilaku dan dinamika psikologis yang dialami oleh para waria, sebab selama ini pemberitaan-pemberitaan media, baik media cetak maupun media elektronik, belum sampai menyentuh pada wilayah tersebut. Berdasar atas realitas tersebut peneliti menganggap penting untuk memahami lebih dalam mengenai waria, kebutuhan-kebutuhan atau dorongan yang mengarahkan dan memberi energi pada waria, tekanan-tekanan yang dialami, konflik-konflik yang terjadi, hingga bagaimana mekanisme pertahanan diri yang akan digunakan oleh waria tersebut. Cara yang paling tepat adalah dengan mempelajari dinamika kepribadian beserta faktor-faktor yang mempengaruhi perjalanan hidupnya, dimana hal ini dapat diketahui dengan menghubungkan masa lalu, masa kini dan antisipasi masa depan orang tersebut.
            Penulis berharap dengan informasi yang disampaikan melalui penulisan studi kasus ini akan mampu memberikan gambaran dan penjelasan yang akurat mengenai fenomena waria, sehingga penerimaan dan pemahaman yang terjadi atas fenomena tersebut akhirnya merupakan sebuah pemahaman yang tepat.


1 komentar:

Copyright © 2011 kehidupan nyata. All Rights Reserved.